Oleh Rusidi
AKHIR musim libur anak sekolah, natal dan tahun baru 2016 ternyata berdampak pada income (pendapatan-rezeki) tanpa terkecuali bagi seorang driver, pedagang asongan, juru parkir, pengamen bahkan merambah ke level para pengusaha diberbagai sektor/ bidang. Bahkan untuk musim liburan tahun ini, diprediksi adanya peningkatan hingga dua kali lipat dibanding musim liburan ataupun puncak arus mudik lebaran.
Ini menggambarkan betapa hausnya masyarakat terhadap dunia hiburan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Begitu besarnya desakan dan tekanan terhadap psikologis masyarakat untuk menghindari tingkat stres yang tinggi dan menghantui siapa saja. Namun disisi lain, kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh sebagian besar orang lainnya untuk mengais rejeki demi rejeki.
Saat saya melakukan perjalanan ke Kota Malang dan Kota Batu (Jawa Timur) diakhir musim liburan kemarin, sungguh sangat menakjubkan. Begitu besarnya animo masyarakat untuk melakukan rekreasi dan refreshing guna mencuci otak dari kepenatan, ternyata mereka sudi bermacet-macetan, berdesak-desakan demi sebuah tujuan dalam mengisi liburan panjang.
Perjalanan dari Kota Malang ke Kota Batu yang dihari-hari biasa dapat ditempuh dalam waktu setengah jam, tapi saat menjelang ataupun setelah perayaan tahun baru 2016, antrean panjang kendaraan mobil, menyebabkan perjalanan wisata Malang-Batu harus ditempuh selama 3,5 jam akibat macet yang luar biasa. Kota Malang-Batu yang menjadi surganya bagi turis lokal, mampu menghipnotis para pelancong untuk menhabiskan waktunya di Kota penghasil terbesar apel di tanah air tersebut.
Bahkan seorang driver mengakui liburan panjang anak sekolah, natal dan tahun baru tahun ini menjadi berkah bagi dirinya. Bahkan driver tersebut membandingkan dahsyatnya musim liburan ini mengalahkan arus mudik-arus balik lebaran yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Dan hal itu juga dirasakan oleh seorang juru parkir, penjual asongan dan sektor lainnya, yang mengakui rejeki yang mereka peroleh jauh lebih besar. []
~ Fajar Sumatera, Senin, 4 Januari 2016
AKHIR musim libur anak sekolah, natal dan tahun baru 2016 ternyata berdampak pada income (pendapatan-rezeki) tanpa terkecuali bagi seorang driver, pedagang asongan, juru parkir, pengamen bahkan merambah ke level para pengusaha diberbagai sektor/ bidang. Bahkan untuk musim liburan tahun ini, diprediksi adanya peningkatan hingga dua kali lipat dibanding musim liburan ataupun puncak arus mudik lebaran.
Ini menggambarkan betapa hausnya masyarakat terhadap dunia hiburan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Begitu besarnya desakan dan tekanan terhadap psikologis masyarakat untuk menghindari tingkat stres yang tinggi dan menghantui siapa saja. Namun disisi lain, kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh sebagian besar orang lainnya untuk mengais rejeki demi rejeki.
Saat saya melakukan perjalanan ke Kota Malang dan Kota Batu (Jawa Timur) diakhir musim liburan kemarin, sungguh sangat menakjubkan. Begitu besarnya animo masyarakat untuk melakukan rekreasi dan refreshing guna mencuci otak dari kepenatan, ternyata mereka sudi bermacet-macetan, berdesak-desakan demi sebuah tujuan dalam mengisi liburan panjang.
Perjalanan dari Kota Malang ke Kota Batu yang dihari-hari biasa dapat ditempuh dalam waktu setengah jam, tapi saat menjelang ataupun setelah perayaan tahun baru 2016, antrean panjang kendaraan mobil, menyebabkan perjalanan wisata Malang-Batu harus ditempuh selama 3,5 jam akibat macet yang luar biasa. Kota Malang-Batu yang menjadi surganya bagi turis lokal, mampu menghipnotis para pelancong untuk menhabiskan waktunya di Kota penghasil terbesar apel di tanah air tersebut.
Bahkan seorang driver mengakui liburan panjang anak sekolah, natal dan tahun baru tahun ini menjadi berkah bagi dirinya. Bahkan driver tersebut membandingkan dahsyatnya musim liburan ini mengalahkan arus mudik-arus balik lebaran yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Dan hal itu juga dirasakan oleh seorang juru parkir, penjual asongan dan sektor lainnya, yang mengakui rejeki yang mereka peroleh jauh lebih besar. []
~ Fajar Sumatera, Senin, 4 Januari 2016
No comments:
Post a Comment