Wednesday, January 20, 2016

Menepis Aliran (Sesat) ISIS-Gafatar

Oleh Rusidi


SEPENGGAL kalimat ‘Ancoooor,...Lampung dan Bogor Basis ISIS’ yang ditulis oleh sahabat terkait aliran radikalisme yang berpusat di Irak-Syiria tersebut sedikit menggelitik saya untuk menanggapi. Bagaimana tidak, dengan sebutan sebagai negara Islam terbesar di dunia, Indonesia tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum ‘Radikalisme’ yang menyebutnya sebagai ‘Surga’.

Apa yang disampaikan sahabat melalui pesan di BB, sedikit membuat saya sedih. Sai Bumi Ruwa Jurai yang masyarakatnya heterogen dengan banyak ekonomi (BE) yang dijalankan masyarakatnya, seolah tertutup awan gelap. Mendengar ISIS ataupun apa namanya (Gerakan Fajar Nusantara-Gafatar) yang baru-baru ini mencuat, sedikit membuat resah masyarakat.

Apalagi dengan banyaknya masyarakat ataupun orang-orang Lampung baik dari intelektual hingga masyarakat awam yang hilang, semakin membuat beberapa saudara ataupun tetangga jiran mulai berhati-hati dan membatasi pergaulan di masyarakat yang dianggap ‘abu-abu’ alias tidak jelas. Bahkan salah satu kerabat yang sedang menyekolahkan anaknya di suatu daerah, tiba-tiba menarik pulang dengan alasan yang disebut di atas.

Apa pun yang namanya ajaran atau aliran yang menyesatkan memang harus dibasmi hingga akar-akarnya. Namun muncul satu pertanyaan yang menggelitik bagi kita semua, berdirinya atau adanya suatu ajaran tertentu harus mendapat persetujuan atau ijin dari lembaga terkait yaitu Kesbangpol atau pemerintah setempat.      

Terus apa yang harus dilakukan masyarakat dalam pengawasannya terhadap beberapa aliran yang dianggap membahayakan. Selain pembekalan dari diri sendiri soal keagamaan, juga perlunya kerjasama antar sesama pemeluk umat agama. Adanya ikrar antar pemeluk agama di tanah air beberapa waktu lalu (pasca bom Sarinah) untuk saling menjaga persatuan dan kesatuan, bukti nyata untuk menekan segala macam tindakan radikalisme.

Kita sebagai masyarakat Lampung, harus mau dan mampu untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan serta tidak bersinggungan antar RAS. Kedamaian dan ketentraman di Sai Bumi Ruwa Jurai harus kita jaga seutuhnya, tanpa harus mengedepankan egoisme dengan mengatasnamakan suku, golongan ataupun agama. Kita harus yakin bahwa Lampung bukanlah sarang atau tempat bersemedinya para simpatisan ISIS ataupun Gafatar-Gafatar yang menyesatkan. []


~ Fajar Sumatera, Rabu, 20 Januari 2016

No comments:

Post a Comment