Thursday, January 14, 2016

Berjiwa Ksatria

Oleh Rusidi


PENYAKIT demam berdarah (DBD) kini tengah melanda dibeberapa daerah di tanah air. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk jenis Aedes Aegypti, jenis nyamuk ini sangat jahat dan sangat membunuh bagi siapa saja yang tertular atau tergigit. Bahkan pada beberapa tahun lalu, sempat muncul istilah kejadian luar biasa (KLB) terhadap penyakit yang muncul disaat musim pancaroba.

Ada yang menarik dari munculnya penyakit akibat jentik-jentik nyamuk tersebut. Dalam sebuah wawancara terkait adanya peristiwa demam berdarah, Kepala Dinas Kesehatan kota Bandarlampung, dr Edwin Rusli secara tegas menyatakan akan mundur dari jabatannya apabila dirinya gagal mengatasi jenis penyakit yang sangat mematikan tersebut.

Tentu ini sangat menarik dengan apa yang disampaikan seorang pejabat. Ini tidak lain karena sangat jarang seorang pejabat mau dan ikhlas melepaskan jabatannya hanya karena sebuah peristiwa alam. Banyak pula yang kita dengar dan lihat, bagaimana seorang pejabat yang nyata-nyata memiliki raport dan tack record yang buruk, namun dengan lantang menyatakan tidak mengakui atas kegagalannya dan ogah mundur.

Sikap Kadis Kesehatan Kota Bandarlampung tersebut pantas kita diacungi jempol. Bagaimana tidak, walaupun diwilayahnya belum dapat dikatakan daerah eperdemis atau kejadian luar biasa (KLB) atas penyakit demam berdarah, namun jiwa sportifitas telah ditunjukkannya. Berbagai upaya untuk memberantas dan mengatasi penyakit demam berdarah dilakukan oleh sang kadis, salah satunya dengan melakukan fogging dibeberapa wilayah yang dianggap rawan dan mudah terjangkit.

Apakah sikap pro-aktif yang ditunjukkan oleh sang Kadis Kesehatan tersebut dapat diikuti oleh pejabat-pejabat lainnya (yang tidak memiliki prestasi dan cenderung gagal) . Hal ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat dan seorang pemimpin (steakholder) selaku pemangku atau pemegang kebijakan. Jiwa-jiwa sportifitas dan komitmen yang tinggi harus tetap dikedepankan dalam menentukan pejabat disuatu instansi atau dinas.  

Mental seorang juara adalah tidak sombong atau jumawa dikala meraih kesuksesan, dan sebaliknya mau menerima kekalahan dengan jiwa besar. Karena untuk meraih sebuah prestasi dan kesuksesan dibutuhkan proses dan kerja keras dari yang bersangkutan maupun dukungan dari pihak-pihak terkait. Coba kita lihat dan nantikan, apakah pejabat-pejabat lain yang tidak memiliki tack-record positif berani mengambil resiko besar dalam kariernya. []


~ Fajar Sumatera, Kamis, 14 Januari 2016

No comments:

Post a Comment