Monday, January 11, 2016

Segera Jalankan Program

Oleh Deni Kurniawan

DI setiap awal tahun, wajar jika Pimpinan di Perusahaan, Instansi Pemerintahan dan lainnya memberikan arahan maupun instruksi saat sebuah perencanaan strategis organisasi yang dijalankan telah selesai disusun berdasarkan evaluasi kerja di tahun sebelumnya serta rekomendasi dan anggaran yang disesuaikan dengan sebuah pandangan kebijakan.

Seperti halnya ketika Gubernur Lampung memberikan instruksi kepada jajarannya di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung untuk segera melaksanakan program 2016 secara cepat dan tepat sasaran.  Orang nomor satu di Lampung tersebut juga meminta agar segenap aparatur memaksimalkan kinerja di bidang pembangunan infrastruktur, pengadaan sarana dan prasarana pembangunan yang menunjang peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat Provinsi Lampung.

Begitu pula dengan instansi lainnya di sektor swasta. Baik itu perusahaan media, jasa maupun manufaktur, pun telah mempunyai program kerja maupun proyeksi di tahun 2016 dalam meraih capaian yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Baik itu laba perusahaan maupun kualitas kerja secara keseluruhan.

Pemaknaan atas sebuah perintah seyogyanya harus di pahami sebagai arahan dari sebuah keinginan bersama yang telah di diskusikan dan evaluasi bersama dengan landasan kebutuhan serta keinginan dari organisasi itu sendiri. Jika dia adalah sebuah organisasi pemerintahan, maka yang menjadi landasannya adalah akan sebuah kebutuhan dari masyarakat yang dimanifestasikan dalam sebuah kebijakan seorang pemimpin itu sendiri.

Begitu juga di lingkungan usaha ataupun sector swasta lainnya, capaian laba (profit oriented) di tahun sebelumnya tentu ingin ditingkatkan pada tahun mendatang. Berbagai rumusan program baru tentu sudah siap di jalankan dengan parameter untung rugi dalam cara pandang bisnis. Kinerja yang terukur dengan mengedepankan profesionalitas kerja, efektif dan efisien akan melandasi program kerja yang akan dijalankan.

Keduanya pun mempunyai pertaruham. Jika Gubernur merupakan pemimpin politik yang dipilih secara langsung oleh rakyat, maka pertanggujawabannya pun langsung kepada rakyat. Rakyat akan menilai kinerja pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden, Gubernur, Bupati maupun Walikota. Apakah program kerja yang dijalankan selama periode kepemimpinannya sudah memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum ataukah justru sebaliknya? Jika hasilnya adalah sebaliknya, maka hukuman itu akan diraih oleh pemimpin – pemimpin tersebut.

Tentu, Presiden, Gubernur, Bupati maupun Walikota tidak akan mempertaruhkan jabatannya dengan memilih “pembantu pembantunya” yang tidak cakap. Kerja tanpa taget jelas harus di evaluasi dan siap untuk digantikan oleh yang lainnya.

Begitu pun di sektor swasta, dunia bisnis pada akhirnya akan menghitung untung rugi. Toleransi atas sebuah kekurangan dalam menjalankan kinerja sebelumnya sudah amat pasti menjadi pertimbangan para pemimpin untuk mengevaluasi ‘leader-leadernya’. “Jika kesalahan tersebut ada pada seorang prajurit, maka patutlah perwiranya yang disalahkan”……  (Tzun tsu)  []


~ Fajar Sumatera, Senin, 11 Januari 2016

No comments:

Post a Comment