Tuesday, September 29, 2015

Sebatas Mengagumi

Oleh Rusidi


BERADA di ujung selatan Pulau Sumatera dan berbatasan dengan Pulau Jawa, Provinsi Lampung tentu memiliki keuntungan yang amat sangat strategis. Tidak hanya sebagai jalur lalu lintas antar dua pulau (Jawa dan Sumatera), Lampung juga sebagai penyangga roda perekonomian. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh daerah Lampung dalam menunjang pembangunan guna mensejahterakan masyarakatnya.

Dari berbagai bidang sarana penunjang untuk pendapatan asli daerah (PAD), Lampung memiliki peluang yang sangat besar tidak hanya di dunia perdagangan. Salah satunya disektor bahari, dimana Lampung sebagian besar dikelilingi oleh pantai yang tersebar di kabupaten/kota. Tinggal bagaimana untuk memaksimalkan sumber daya alam (SDA) yang ada dengan tidak mengesampingkan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).

Melihat keberhasilan di salah satu Kabupaten di Jawa Timur, dengan Wisata Bahari Lamongan (WBL), mampu memberikan income yang cukup besar bagi pengembangan dunia pariwisata khususnya Kabupaten Lamongan dan Jawa Timur secara umum.  Hal ini berdampak positif bagi perubahan disektor perekonomian masyarakat sekitar, dengan harapan tingkat kesejahteraan akan lebih terasa.

Berbagai even dunia pariwisata di Lampung seperti Festival Krakatau yang telah menjadi agenda tetap pemerintah provinsi, belum tergarap dengan maksimal. Karena konsep Festival Krakatau tidak jelas, apa ambilan positif dan permanen yang dapat kita ambil. Jangankan wisatawan mancanegara, wisman lokal saja masih banyak yang belum ikut berperan aktif untuk menikmati surganya dunia pariwisata daerahnya. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kita semua terutama masyarakat Lampung terutama para penggerak di sektor pariwisata yang bergerak setengah hati dan penuh rasa pesimis.

Teluk  Kiluan, Pantai Mutun, Tanjung Setia, Pulau Pasaran dan pulau-pulau lainnya, merupakan aset yang harus dikelola sedemikian rupa. Dibanding dengan Pantai Kodok di Lamongan, sudah jelas kalau pantai-pantai di daerah Lampung memiliki nilai jual yang lebih. Paling tidak wisatawan lokal yang nantinya dapat menikmati sebelum wisman asing selanjutnya menikmati. Sehingga kedepannya dunia pariwisata Lampung dapat menyumbangkan PAD-nya lebih maksimal. 

Semua butuh keseriusan, kerja sama satu sama lain terutama para pemimpin sebagai steakholder. Begitu juga perlunya pembenahan guna menciptakan sumber daya manusia yang benar-benar mumpuni. Bukan hanya orang hanya butuh jabatan tapi tidak mengerti apa yang harus dikerjakan oleh jabatannya tersebut. Karena Lampung sangat membutuhkan pengembangan dan pembangunan dunia pariwisata yang nyata. Masyarakat Lampung jangan hanya sebagai penonton, atau sebagai penyumbang PAD daerah lain dengan menikmati keindahan panorama pariwisata daerah lain. []


~ Fajar Sumatera, Selasa, 29 September Juni 2015

No comments:

Post a Comment