Monday, August 31, 2015

Begal Oh Begal...

Oleh Rusidi


MEMINJAM istilah di dunia kedokteran, Stadium IV, dapat disamakan dengan kondisi keamanan provinsi Lampung prihal tingginya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ataupun begal di Lampung saat ini. Tentu ini memerlukan penanganan yang serius dan khusus dari jajaran Kepolisian dalam hal ini Kapolda selaku pimpinan tertinggi di institusi korps berbaju coklat tersebut.

Genderang perang, itulah kalimat yang harus dilontarkan jajaran Kepolisian untuk memberantas pelaku-pelaku curanmor, begal yang telah banyak memakan korban. Bahkan korbannya tidak hanya berasal dari masyarakat petani, pedagang, buruh, pelajar, mahasiswa, pengusaha, tapi justru penegak hukumnya pun menjadi korban kebiadaban manusia-manusia sadis.

Masih hangat dalam pemberitaan diberbagai media massa, tewasnya anggota Brimobda Lampung Bharada Jefri Saputra yang ditembak oleh pelaku sesaat usai melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) di jalan Teuku Umar Bandarlampung. Bharada Jefri Saputra tewas setelah dua peluru yang dilepaskan pelaku curanmor/begal menembus dada polisi yang baru dua tahun berdinas ke kesatuan Brimob.

Sebelumnya Bripka Samsul M Isnanto anggota Sat Intelkam Polres Kota Metro harus menghembuskan nafar terakhirnya setelah dirawat selama tiga minggu lebih di rumah sakit. Bripka Samsul menjadi korban penembakan pelaku curanmor di Kota Metro, dimana peluru yang ditembakan kawanan curanmor/begal menembus paha dan perut sang polisi.

Tingginya tingkat kejahatan di Lampung mengingatkan saya pada seorang teman di Blitar, Jawa Timur. Teman kuliah di Malang tersebut pernah singgah di Lampung untuk mengunjungi salah satu keluarganya di Pringsewu. Rasa was-was dan khawatir tampaknya menggelayuti wajah sepanjang jalan.

Kemudian teman tersebut berucap, “Apa Lampung masih banyak begal, Rush?”

Saya bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tapi, secara spontan saya jawab,” “Aman kok Lampung.”

Jawaban saya kepada teman nun jauh di sana (Blitar) tampaknya hanya bualan. Karena pada Minggu pagi teman di Blitar mengunggah DP di BB-nya “Untung aku ora tinggal neng Lampung (Untung saya tidak tinggal di Lampung)”. Sesaat kemudian teman tersebut telepon langsung, “Lampung gak aman yo Rush. Masih banyak begalnya. Iiiih ngeri bangeet sih Rush tempatmu....”

Pertanyaan teman di Jawa Timur tersebut tentu menjadi pekerjaan rumah bagi Kapolda dan jajaran. Tapi masyarakat tidak boleh tutup mata, karena jajaran keploisian juga sangat membutuhkan peran aktif masyarakat untuk ikut memerangi kejahatan curanmor, begal maupun para perampok sadis. Kita tunggu sepakterjang sang Kapolda, Edwar Syah Pernong yang juga sebagai putra daerah untuk menumpas atau setidaknya mengurangi kriminalitas di Bumi Ruwa Jurai. []


~ Fajar Sumatera, Senin, 31 Agustus 2015

No comments:

Post a Comment