Wednesday, October 28, 2015

Proposal Jokowi

Oleh Deni Kurniawan


PERTEMUAN bilateral antara Presiden Barrack Obama dengan Presiden Jokowi  berlangsung di Oval Office White House, kemarin (26/10). Presiden Jokowi disambut hangat oleh Obama, walaupun Amerika sedikit kecewa lantaran Indonesia akhir akhir ini lebih banyak bekerjasama dengan China.

Konon, kepergian Jokowi ke Amerika Serikat sambil menyodorkan sebuah proposal kerjasama yang muaranya keinginan Indonesia untuk bergabung ke dalam Trans Pacific Partnership (TPP). Beberapa klausul yang ditawarkan Jokowi ke Obama antara lain kerjasama soal energy, kemaritiman juga membicarakan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kedua Negara.

Bicara soal keanggotaan, TPP sendiri keanggotaannya bukan dari negara negara ASEAN dan diinisiasi bukan dari negara negara ASEAN. Walaupun potensi keanggotaan seluruh negara negara besar di ASEAN (Filipina, Thailand, Indonesia dan Laos) sudah berminat untuk bergabung di TPP ini.

Secara regional, TPP ingin membumikan eksistensinya di Negara Negara ASEAN dan Pasifik. Dilihat dari komposisi keanggotaannya, jelas TPP tidak melibatkan (cenderung mau menyingkirkan) China dan Rusia.

Tetapi tidak bisa dipungkiri, mengingat kedudukan Indonesia yang sangat strategis, banyak negara yang juga ingin menjalin kerjasama serupa dengan Indonesia, antara lain China. Upaya China mendekati Indonesia tampak jelas dengan berbagai kerjasama yang terjalin dalam satu tahun terakhir ini, terutama kerjasama ekonomi. Contoh paling nyata adalah dengan keberhasilan China memenangkan tender kereta api cepat Jakarta-Bandung baru-baru ini, yang semakin memperkuat asumsi eratnya hubungan ekonomi Indonesia-China.

Badan Pusat Statistik BPS Juli lalu melaporkan ekspor Indonesia ke China pada semester pertama tahun ini mencapai 6,64 miliar dolar AS, sementara nilai impor lebih tinggi yaitu 14,7 miliar dolar. Dibandingkan dengan Amerika, nilai ekspor Indonesia ke negeri Paman Sam ini memang jauh lebih tinggi yaitu 12,5 miliar dolar – atau dua kali lipat dari nilai ekspor ke China.

Amerika juga masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia, disusul Jepang dan China. Tetapi kebangkitan China tetap tidak bisa dipandang sebelah mata. []


~ Fajar Sumatera, Rabu, 28 Oktober 2016

No comments:

Post a Comment