Friday, October 2, 2015

Kesaktian Pancasila

Oleh Riko Firmansyah


PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Bila dijabarkan per kata, kesaktian merupakan kepandaian (kemampuan) berbuat sesuatu yg bersifat gaib (melampaui kodrat alam). Pancasila, demokrasi berdasarkan sila di dalamnya yang dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh.

Artinya, Pancasila itu mampu mengalahkan kodrat alam bila teraplikasi utuh dan seimbang pada setiap silanya. Bila tidak? memunculkan peluang berkembangnya paham radikal, prilaku keras kepala yang menuntut perubahan undang-undang dan pemerintahan.

Jadi, adanya momen peringatakan hari kesaktian Pancasila setiap tahun untuk mengingatkan pada negarawan agar menjalankan semua sila secara imbang dan terus-menerus. Harus fokus, bila tidak, peluang bagi kelompok radikal merongrong.

Bila negarawan mulai ugal-ugalan dia tidak akan mendapatkan kesaktian seperti dimaksud. "Hati-hatilah wahai pemimpin dalam mengelola negeri ini jangan sampai mengabaikan lima kandungan sila di dalamnya," ujar Saleh.

Sebenarnya mereka sudah menjalankannya tapi sila terakhir yang agak berkabut. Bila sukses menjalankan semuanya maka Indonesia akan mendapatkan kesaktian yang dimaksud, mampu melawan kodrat alam.

"Kita sudah berketuhanan, kita sudah beradab, kita sudah bersatu, dan kita sudah demokratis. Tapi kita belum mampu melawan anjloknya rupiah dan belum mampu melawan kabut asap. Karena belum menemukan arti adil yang hakiki bagi rakyat," jelas Saleh.

"Leh, dari tadi kamu ngoceh sendiri lagi ngapain?" Tanya Minak Tab.

"Ini Minak, saya minggu depan mau ikut tes jadi guru honor mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Lumayan untuk tambah-tambah uang dapur kalau diterima," jawabnya.

"Kalau saya jadi tim seleksi, langsung dicoret karena keseharianmu tidak mencerminkan Pancasila. Kerja serabutan, ibadah blantang blentong, dan suka membentak anak," tandas Minak Tab, sambil berlalu. []


~ Fajar Sumatera, Jumat, 2 Oktober 2016

No comments:

Post a Comment