Thursday, June 11, 2015

Lampung 5 Besar

Oleh Rusidi


MEMAJUKAN prestasi olahraga Lampung sudah tidak ada pilihan, mau tidak mau, suka atau tidak suka, target merebut posisi lima besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Bandung-Jawa Barat harus diraih. Bukan berarti karena itu adalah perintah, atau karena persiapan para atlet Lampung di bawah tanggung jawab KONI melalui program pemusatan latihan provinsi (Pelatprov) dengan melibatkan sport science.      

Tapi disebabkan oleh suatu kesadaran dari rasa nasionalis kedaerahan untuk bangkit dan maju, karena persoalannya sudah menyangkut terhadap harkat dan martabat seluruh masyarakat Lampung. Bahkan dalam kurun waktu seperempat abad ini, prestasi atlet-atlet Sai Bumi Ruwa Jurai begitu ditakuti, disegani ditingkat nasional. Tapi dalam kurun waktu yang bersamaan, prestasi olahraga Lampung begitu saja dilewati oleh provinsi lain, diremehkan dan tidak lagi disegani sebagai rival berbahaya.

Hasil pada tiga PON terakhir yaitu di Palembang (Sumatera Selatan), Samarinda (Kalimantan Timur) dan (Pekanbaru) Riau membuktikan memang prestasi olahraga Lampung tidak sehebat PON-PON sebelumnya. Diibaratkan seperti macan ompong, meski mengaum dan bergema tapi tidak lagi berbahaya. Posisi delapan besar merupakan hasil maksimal yang bisa diraih dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Kontras dengan torehan pada PON-PON sebelumnya, Lampung selalu berada diposisi lima besar atau nomor satu di luar pulau Jawa.

Itulah salah satu “penyakit”  yang menyelimuti daerah ini. Ada indikasi seakan kita menganggap ‘sepele’ setiap persoalan yang berkaitan dengan program pembinaan.Ini sebuah bukti, menangani suatu persoalan dalam berbagai aspek tidak bisa berkotak-kotak. Jangan ada istilah olahraga tidak penting, tapi ekonomi lebih penting karena menyangkut perut masyarakat.

Atau, sejarah itu masa lalu, tidak perlu diingat dan bisa dilupakan saja dan lain sebagainya. Buktinya, ketika perhatian terfokus pada perbaikan ekonomi, apa iya kita sejahtera. Ketika sejarah terlupakan, apa iya kita sekarang menjadi salah satu daerah yang hanya patut dikagumi.

Padahal, olahraga kembali kita katakan, suka tidak suka, mau tidak mau adalah dua mata pisau yang sangat menarik perhatian. Melalui prestasi olahraga yang diukir ditingkat nasional dan internasional, disitulah lagu kedaerahan atau kebangsaan berkumandang dan bendera pun berkibar. Bahkan olahraga bukan saja menjadi duta daerah, olahraga juga sebagai alat pemersatu satu sama lainnya. Tidak hanya itu, dengan berolahraga masyarakat dapat menjadi sehat dan cerdas karena tumbuh dengan kuat dan pendidikan yang memadai.

Namun. untuk meraih posisi yang pernah diraih Lampung di beberapa PON lalu, tentu memerlukan energi yang positif dari figur seorang kepala daerah untuk memimpin guna memajukan olahraga prestasi di Lampung. Seiring dengan akan habisnya kepengurusan KONI Lampung, tentu dibutuhkan sosok leader  yang mampu mendobrak dunia olahraga Lampung untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat olahraga Lampung. []


~ Fajar Sumatera, Kamis, 11 Juni 2015

No comments:

Post a Comment