Friday, June 26, 2015

Janji Oh Janji

Oleh Rusidi


JANJI adalah utang karena itu harus ditepati. Itu sebuah peringatan kepada semua orang agar tidak mudah mengobral janji. Dalam kehidupan ini setiap orang pasti pernah mengucapkan janji. Baik itu janji kepada diri sendiri, keluarga, saudara, teman, kekasih, mitra kerja atau bahkan masyarakat. Karena itu dunia ini penuh dengan janji-janji yang berhamburan ke sana-ke mari.

Ada janji yang ditepati namun ada pula yang tidak. Janji yang terucap atau diucapkan tidak bisa dipenuhi namanya janji palsu. Orang yang selalu ingkar janji sama saja dengan pembohong. Orang seperti ini tidak layak untuk dipercaya. Bahkan amat berbahaya bila diberi kepercayaan memegang suatu posisi penting. Akan banyak korban yang berjatuhan karena janji manisnya.

Tapi inilah hidup, orang ternyata lebih banyak percaya kepada janji. Pasalnya suatu janji itu pasti indah dan bahkan teramat indah. Agar tidak menjadi korban janji palsu, maka perlu sikap waspada dalam menerima janji. Apakah janji itu masuk akal dan apakah orang yang mengucapkan janji itu memang mempunyai kemampuan untuk mewujudkan atau menepati janji.

Terus bagaimana dengan janji dalam dunia olahraga? Masalah janji, dalam dunia olahraga tidak ada istilah ‘Janji’. Apakah ‘Janji’ dapat disamakan dengan Target? Karena dua kata tersebut hampir memiliki makna yang beda-beda tipis. Keduanya memiliki tujuan dan harapan semu. Suatu ketika seorang pimpinan (Ketua) pasti pernah berucap atau berjanji untuk dapat memberikan harapan. Sebaliknya seorang bawahan (atlet, red) pasti pernah berucap soal target. Keduanya punya peluang untuk tidak dapat merealisasikan secara nyata. Nah apa hukumnya bilamana keduanya sama-sama tidak dapat merealisasikan ‘Janji’ dan ‘Target’ tersebut.

Bagaimana seorang calon Presiden atau Gubernur saat mengucapkan janji ketika meminta dukungan menjelang pemilihan (Pilpres dan Pilgub). Suatu ketika mereka (Presiden dan Gubernur) terpilih, apakah janji tersebut dapat dibuktikan atau diwujudkan? Perlu diketahui, olahraga belum menjadi satu prioritas yang pantas mendapat perhatian dan penanganan serius. Padahal perkembangan di dunia menunjukkan negara-negara besar memberikan perhatian yang amat sangat serius tentang pembangunan prestasi olahraga.

Di negara-negara yang mengangkat olahraga sebagai pilar pembangunan bangsa dan negaranya membuktikan motto “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” bukan hanya menjadi slogan semata, namun harus dipraktekkan secara nyata. Olahraga sudah menjadi andalan dalam pembangunan manusai seutuhnya. Selain itu juga olahraga sudah dipakai untuk mengangkat citra dan kebanggaan, tapi mengapa olahraga masih dipandang sebelah mata oleh para pemimpin kita.

Menjelang Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) untuk menentukan siapa yang akan memimpin KONI Lampung mendatang, kita berharap para pemimpin yang akan menakhodai KONI nantinya dapat benar-benar membuktikan kinerjanya dengan raihan prestasi. Tapi bukan sebaliknya hanya berjanji dan berjanji yang tidak dapat menentramkan hati para atlet maupun insan olahraga. Sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat olahraga Sai Bumi Ruwa Jurai benar-benar ter-amini. []


~ Fajar Sumatera, Jumat, 26 Juni 2015

No comments:

Post a Comment