Oleh Deni Kurniawan
GUBERNUR Lampung menmberikan apresiasinya kepada penyelenggara pemilihan kepala daerah serentak di 8 kabupaten / kota se Lampung 2015. Hal ini juga tidak terlepas dari koordinasi yang intensif dengan jajaran forkopimda dimana aparat kepolisian, TNI dan lainnya juga secara terus menerus melakukan monitoring di setiap saat.
Dari Pantauan Fajar Sumatera ditiap daerah pun tidak ada halangan berarti pada proses pencoblosan di masing masing kabupaten. Temuan atas pelanggaran warga yang mencoblos dua kali di Pesawaran pun dapat diatasi secara cepat oleh petugas setempat. Semua lini seolah bergerak dengan system yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk mensukseskan penyelenggaraan pilkada serentak ini. Baik dari segi pelaksanaan sampai dengan keamanannya.
Pasca pencoblosan pun, tampak terlihat sangat kondusif. Gubernur dan Wakil Gubernur langsung memantau dibeberapa titik, seperti di Lampung Selatan dan Lampung Timur. Hal tersebut juga diikuti oleh hamper semua Penjabat Kepala Daerah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak ini.
Lembaga penghitung cepat (quick count /real count) juga sukses menggelar hajatnya dibeberapa tempat. Pantauan media secara umum tertuju di Hotel Horison tempat Rakata Institut secara langsung mempublikasikan hasil hitung cepatnya kepada media.
Hasil akhirnya sangat bisa ditebak. Jika KPU membuat peraturan yang membatasi pasangan calon untuk mengiklankan dirinya di media, ternyata hal tersebut bukan menjadi halangan bagi pasangan calon yang membangun komunikasi secara intensif untuk mensiarkan kegiatan kegiatan kampanye kepada awak media.
Yang ingin saya katakan adalah, pasangan pasangan calon yang diumumkan kemenangannya oleh Rakata Institut tersebut sangat meghargai posisi media sebagai salah satu pilar demokrasi. Sangat bisa dirasakan tentunya oleh perusahaan perusahaan media ketika peraturan KPU seolah dimanfaatkan oleh pasangan calon untuk dikejar oleh media. Justeru sebaliknya, pasangan calon yang mampu merangkul medialah yang pada akhirnya mampu memenangkan pertarungan gagasan, taktik dari kampanye pasangan pasangan tersebut. Tabik….! []
~ Fajar Sumatera, Kamis, 10 Desember 2015
GUBERNUR Lampung menmberikan apresiasinya kepada penyelenggara pemilihan kepala daerah serentak di 8 kabupaten / kota se Lampung 2015. Hal ini juga tidak terlepas dari koordinasi yang intensif dengan jajaran forkopimda dimana aparat kepolisian, TNI dan lainnya juga secara terus menerus melakukan monitoring di setiap saat.
Dari Pantauan Fajar Sumatera ditiap daerah pun tidak ada halangan berarti pada proses pencoblosan di masing masing kabupaten. Temuan atas pelanggaran warga yang mencoblos dua kali di Pesawaran pun dapat diatasi secara cepat oleh petugas setempat. Semua lini seolah bergerak dengan system yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk mensukseskan penyelenggaraan pilkada serentak ini. Baik dari segi pelaksanaan sampai dengan keamanannya.
Pasca pencoblosan pun, tampak terlihat sangat kondusif. Gubernur dan Wakil Gubernur langsung memantau dibeberapa titik, seperti di Lampung Selatan dan Lampung Timur. Hal tersebut juga diikuti oleh hamper semua Penjabat Kepala Daerah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak ini.
Lembaga penghitung cepat (quick count /real count) juga sukses menggelar hajatnya dibeberapa tempat. Pantauan media secara umum tertuju di Hotel Horison tempat Rakata Institut secara langsung mempublikasikan hasil hitung cepatnya kepada media.
Hasil akhirnya sangat bisa ditebak. Jika KPU membuat peraturan yang membatasi pasangan calon untuk mengiklankan dirinya di media, ternyata hal tersebut bukan menjadi halangan bagi pasangan calon yang membangun komunikasi secara intensif untuk mensiarkan kegiatan kegiatan kampanye kepada awak media.
Yang ingin saya katakan adalah, pasangan pasangan calon yang diumumkan kemenangannya oleh Rakata Institut tersebut sangat meghargai posisi media sebagai salah satu pilar demokrasi. Sangat bisa dirasakan tentunya oleh perusahaan perusahaan media ketika peraturan KPU seolah dimanfaatkan oleh pasangan calon untuk dikejar oleh media. Justeru sebaliknya, pasangan calon yang mampu merangkul medialah yang pada akhirnya mampu memenangkan pertarungan gagasan, taktik dari kampanye pasangan pasangan tersebut. Tabik….! []
~ Fajar Sumatera, Kamis, 10 Desember 2015
No comments:
Post a Comment