Friday, March 18, 2016

Terima Kenyataan

Oleh Riko Firmansyah

BANYAK hal bisa dikambinghitamkan jadi penyebab banjir. Di antaranya, lebar dan kedalaman sungai tidak berubah, tetapi terjadi peningkatan jumlah penduduk signifikan menyebabkan ketidakmampuan untuk menampung air buangan, air hujan, dan sampah.

Lalu,  luas keseluruhan lahan terbuka hijau dan tanah kosong berkurang drastis akibat penggundulan dan alih pungsi hutan sehingga air hujan langsung meluncur dan tidak tertampung.

Padahal, hutan berisi berbagai macam pohon-pohon dapat menyerap air dalam jumlah besar. Pemerintah harus menerima kenyataan bahwa penggundulan hutan untuk lahan pertanian demi tersedianya bahan pangan.
Hal itu disebabkan makin padatnya penduduk yang jauh lebih cepat (1, 2, 4, 8,…) sedangkan ketersediaan pangan tak sejalan (1, 2, 3, 4, …). 

Salah satu cara pemerintah adalah melarang penggundulan hutan dengan berbagai sanksi dan aturan. Dan, gencar mengkampanyekan program keluarga berencana.

Nyatanya, tak membuahkan hasil yang signifikan. Alih fungsi dan pertambahan penduduk tetap move on.

Kondisi ini harusnya menyadarkan pemerintah bahwa penggundulan hutan dan pertambahan penduduk tak bisa ditekan dengan berbagai sanksi dan program.  Itu sama artinya menentang kodrat alam dan populer.
Cara yang sangat gampang adalah mencarikan lahan baru---termasuk hutan---untuk  ketersedian pangan dan permukiman penduduk.

Namun, ada juga cara yang agak rumit yaitu memanfaatkan kemajuan teknologi dengan memperbanyak rumah susun dan sistem pertanian yang tidak membutuhkan banyak lahan, hidroponik misalnya.

Bahkan, penanaman hidroponik bisa menggunakan lembaran medium semacam plastik yang digunakan untuk membungkus makanan (cling plastic) berbasis air.

Kebutuhan airnya hanya seperlima dari pertanian konvensional dan hal ini memungkinkan menerapkan teknologi tersebut pada lahan tandus.
Tidak hanya itu, dengan metode yang dinamakan Imec tersebut, tidak ada lagi bakteri atau jamur yang menyerang tanaman. Hasilnya, tanaman pangan benar-benar bersih dari pestisida ataupun fungisida.

Jadi, terimalah kenyataan bahwa berbagai bencana termasuk meningkatnya bencana banjir atau kekeringan berbanding lurus dengan pertambahan penduduk. []


~ Fajar Sumatera, Jumat, 18 Maret 2016

No comments:

Post a Comment