Thursday, March 3, 2016

Di Mana Pengusaha Lampung?

Oleh Supendi


RAPAT Koordinasi (Rakor) Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Lampung, kemarin, mempertanyakan soal kiprah para pengusaha lokal dalam pembangunan daerah. Bukan pada tingkatan sejauh mana kiprah pengusaha lokal dalam proses pembangunan melainkan sejauh mana kemampuan untuk bisa terlibat dalam pembangunan.

Lampung memang tengah menjadi primadona bagi investor. Perhatian pemerintah pusat juga begitu besar pada daerah pintu gerbang Sumatera ini. Kehadiran Presiden Joko Widodo yang berulang kali meninjau pembangunan Jalan Trans Tol Sumatera (JTTS) bisa menjadi bukti nyata bahwa Lampung tengah menebar pesona.

Namun pada kenyataannya, berbagai program pembangunan yang digalakkan pemerintah pusat dan provinsi seakan menjadi tamparan keras bagi para pelaku usaha lokal. Karena dalam pengerjaan riil proyeknya, pemerintah masih melibatkan pengusaha luar daerah khususnya dalam pengadaan material proyek. Sehingga kue pembangunan yang semestinya menetap di Lampung hanya mampir sejenak lalu dibawa pergi. 

Lalu di mana peranan Kadin yang semestinya hadir menawarkan potensi anggotanya? Pada tahap inilah, Kadin Lampung dibawah kepemimpinan ketua yang baru, Ary Meizari Alfian mencoba hadir dan bangun dari mati suri. Database pelaku usaha lokal dengan segala potensinya coba disatukan agar punya daya tawar kuat. Tujuannya tak lain agar ke depan dalam tiap pembangunan, kadin Lampung dengan para anggotanya tak hanya menjadi penonton.

Kadin sebagai pucuknya segala organisasi pengusaha tentu punya peranan strategis sebagai wadah penghubung antara pengusaha dengan para pemegang kebijakan. Kehadiran Kadin diharapkan bisa menyalurkan aspirasi para pelaku usaha kepada pemerintah dan membuat arah pembangunan semakin bernilai. Kacamata pengusaha tentu berbeda dengan sudut pandang akademisi yang tak cuma berpangku pada teori melainkan pada praktek sebenarnya. []


~ Fajar Sumatera, Kamis, 3 Maret 2016

No comments:

Post a Comment