Monday, October 3, 2016

Pengurus KONI

Oleh Abdullah Al Mas’ud


PEKAN Olahraga Nasional (PON) XIX Bandung Jawa Barat baru saja usai. Lampung berada di posisi terburuk sepanjang sejarah, yakni di posisi ke-15.
Seluruh atlet telah berjuang secara maksimal dalam pertarungan nasional paling bergengsi, tapi semuanya tak ditopang dengan pemikiran para pengurus. Mereka bertarung seperti biasa.

Selama PON XIX Bandung, Jawa Barat, yang berlangsung pada 16-29 September 2016, banyak pengurus yang tidak full mendampingi atlet, selebihnya jalan-jalan dan pulang ke Lampung setelah pembukaan. Mereka seakan tak bertanggungjawab terhadap para atlet.


Padahal target minimal Lampung di PON tersebut adalah menempati posisi 10 besar. Hal itu sesuai  dengan kesepakatan bersama saat pelepasan Kontingen PON XIX di aula Kantor DPRD Provinsi Lampung, seminggu menjelang keberangkatan.

Siapa pun bakal kecewa melihat posisi Lampung yang anjlok di PON XIX Bandung.  Seharusnya, bisa mencapai target 10 besar.

Beberapa gelintir pengurus hanya berwisata. Bahkan, sejumlah pengurus  hanya datang saat pembukaan, setelah itu kembali lagi ke Lampung. Kalau hanya begitu, ngapain ikut ke Bandung, Cuma menghabiskan anggaran.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo sekaligus sebagai Ketua KONI Provinsi Lampung sebaiknya menggusur para pengurus KONI yang hanya berwisata selama PON XIX.

Pada PON yang berakhir pada 29 September lalu, Lampung mengumpulkan 11 emas, 9 perak, dan perunggu, ataou total medali sebanyak 36. []


~ Fajar Sumatera, Senin, 3 Oktober 2016

No comments:

Post a Comment