Tuesday, February 16, 2016

Kajagung ke Lampung

Oleh Abdullah Al Mas’ud

ADA kabar bagus dari aparat yang berwewenang membui koruptor di Tanah Air. Kepala Kejaksaan Agung berikut rombongan dijadwalkan ke Lampung pada Rabu (15/2). Salah satu agendanya menggelar jumpa pers. Agenda lain?

Versi Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung Yadi Rachmat, kunjungan petinggi kejaksaan itu dalam rangka kunjungan kerja.

Rakyat di Lampung sangat berharap kunjungannya juga membongkar semua tersangka korupsi yang masih gentayangan.

Bukan rahasia lagi persoalan korupsi di Lampung sudah banyak ditangani kejaksaan. Pemberitaan kasus dugaan korupsi melalui media elektronik dari sejumlah stasiun televisi, dan pemberitaan media cetak dari berbagai surat kabar tentang karena dugaan korupsi terasa jadi pertanyaan masyarakat.

Ada tiga kasus dugaan korupsi yang menjadi perhatian masyarakat masih dalam proses pihak kejati, yakni di dinas kesehatan provinsi, kasus dinas pendidikan melibatkan penjabat bupati, dan kasus bandara terkait landclearing juga melibatkan penjabat bupati. Mungkin masih ada kasus lain yang luput dari tulisan ini.

Di satu pemberitaan memberi kesan sukses kepada pihak kejati karena bisa mengungkap semua kasus tersebut, tapi di sisi lain masih ada tersangka yang belum bisa ditahan.

Rakyat yang mendengar, membaca dan menyaksikan pemberitaan yang beredar menjadi kebingungan dengan belum dibuinya para tersangka, tetapi tak bisa berbuat banyak. Rakyat hanya menunggu dan menunggu berita lanjutan.

Menyaksikan berbagai pemberitaan tadi, rakyat merasa dijajah oleh para koruptor yang juga bagian dari rakyat di provinsi ini. Di tengah keterjajahan itu kita semua sebagai rakyat terbingungkan oleh kesimpangsiuran dari keberadaan para tersangka kasus korupsi yang masih bertugas.

Dalam konteks dugaan kasus korupsi para pejabat kadang tertutup dengan pemberitaan citra atau berbayar. Semua itu adalah citra yang entah memiliki kebenaran yang nyata atau hanya sekedar pencitraan. Akibat yang paling menyedihkan adalah jika rakyat menyikapinya dengan ketidakpedulian.

Munculnya Kepala Kejaksaan Agung ke Lampung sangat diharapkan oleh rakyat Lampung agar terus mengungkap persoalan korupsi dan membuinya sebagai cara menghentikan langkah koruptor sehigga bau busuk tak lagi menyebar kemana-mana.

Media sebagai penonton aktif juga berharap sama dengan rakyat, yakni menekuk jalan koruptor demi kemajuan daerah. []


~ Fajar Sumatera, Selasa, 16 Februari 2016

No comments:

Post a Comment