Wednesday, February 3, 2016

Budaya (Maaf) Latah

Oleh Rusidi


SEBAGAI orang timur, biasanya kita selalu mengedepankan etika dan norma-norma kebaikan. Bahkan sejak usia dini kita selalu diajarkan untuk dapat hormat menghormati satu sama lainnya atapun siapa saja. Siapapun itu orangnya, tidak harus memandang suku, agama atau apapun namanya. Semua itu masih bisa dilakukan atau dikerjakan oleh siapapun dan dimanapun selagi masih bisa digerakkan oleh otak. Namun ada yang tidak bisa diolah atau digerakkan oleh otak, sikap 'Latah' yang tidak dimiliki oleh semua orang.

Contoh kecil adalah bagaimana masyarakat kita mudah terprovokasi saat terjadi bom Sarinah beberapa waktu lalu. Dan yang sedang hot-hot-nya adalah kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin akibat Kopi 'maut' Sianida miliknya Jessica Kumala Wongso. Bagaimana di tengah kehebohan pelaku bom bunuh diri beraksi, masih ada seorang ibu melakukan selfi alias curi-curi foto. Begitu juga dengan kecanggihan dan keisengan seorang oknum, yang mencantumkan foto-foto syur di sebuah akun FB orang banyak.

Harus kita cermati, bagaimana seorang Jessica yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polisi, langsung dibuly oleh masyarakat melalui media sosial (medsos). Berbagai cara ataupun teknik masing-masing orang untuk menampilkan hasil karyanya. Tanpa mengesampingkan etika dan norma apakah itu merugikan atau menguntungkan bagi dirinya maupun dirinya sendiri.

Berbagai foto lengkap dengan kalimat-kalimat baik yang menggoda ataupun mengejek, terpublikasi tanpa mengenal batas dan waktu. Seolah semua masyarakat yang sebelumnya memiliki etika dan sopan santun dengan segala atributnya, sirna begitu saja. Lalu bagaimana rasa hormat menghormati sesama tanpa mengebiri satu sama lain.

Tapi semua masih dapat dimaklumi, kemajuan dunia ilmu teknologi (IT) adalah salah satu indikasi dari kemajuan suatu daerah atau masyarakat tertentu. Seiring dengan kemajuan peradaban, semua bisa saja dan berhak untuk mentransfer dan mengadopsi ataupun sebaliknya. Siapa saja boleh mengambil keuntungan dari kemajuan IT, tinggal bagaimana memanfaatkan IT tersebut untuk sebuah kebutuhan.

Jangan kita jadikan kehebatan IT untuk sebuah kepuasan pribadi tanpa mengindahkan baik buruknya apa yang dilakukan melalui IT itu. Latah boleh saja, tapi semua itu harus mempunyai etika dan sopan santun dalam berucap melalui bahasa medsos. Sehingga tanpa mengurangi nilai dari sebuah kemajuan IT itu sendiri.  []


~ Fajar Sumatera, Rabu, 3 Februari 2016

No comments:

Post a Comment