Tuesday, July 14, 2015

Kembali Fitrah

Oleh Deni Kurniawan

FITRAH manusia berbeda dengan watak atau tabi'at. Juga berbeda dengan naluri. Watak atau tabi'at adalah sifat dasar, seperti kalimat watak oksigen adalah mudah terbakar. Jadi watak adalah karakteristik yang terdiri dari pada bentuk, dan materi. Inilah yang merupakan watak atau tabi'at suatu benda. Sedangkan naluri adalah sifat dasar. Sifat dasar ini bukan diperoleh. Misalnya, anak gajah begitu lahir langsung bisa berdiri. Semut, meskipun binatang kecil namun mampu mengumpulkan makanan. Inilah yang disebut naluri.

Dalam naluri tidak terdapat kesadaran yang penuh. Untuk binatang, fitrah ini disebut naluri. Fitrah sama dengan watak (tabi'at) dan naluri ini juga bukan diperoleh melalui usaha (muktasabah). Bukan pula karena perolehan. Istilah fitrah lazimnya untuk manusia, naluri lazimnya untuk hewan, dan watak lazimnya untuk benda

Fitrah Manusia adalah mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT, maka manusia dengan struktur jasmani dan rohaninya pasti bisa dipakai untuk mengabdi (ibadah) kepada Allah. Rohani dan jasmani manusia pasti cocok dan pas dipakai untuk beribadah. Sebaliknya jika dipakai maksiat (membangkang) kepada Allah pasti tidak nyaman, dan dipastikan pasti bakal cepat rusak dan celaka. Sungguh kecelakaan manusia adalah karena penyimpangan dari “FITRAHNYA”.

Pada konteks ini pula, Fajar Sumatera sebagai bagian dari masyarakat tentu tak luput dari kesalahan dalam menjalankan fungsinya sebagai media advokasi dan kontrol sosial bersama. Pengabdian sebuah media informasi merupakan tanggungjawab kami dalam menyampaikan fakta, informasi sekalipun itu pahit terasa. Bukan pula untuk takluk terhadap sebuah kekuasaan akibat dari sebuah pemberitaan yang kami suguhkan.

Di Penghujung Ramadan ini, segenap Pimpinan dan Karyawan Surat Kabar Harian Fajar Sumatera hanya ingin mengucapkan Maaf segala khilaf yang diperbuat. Dengan mengetahui hakikat fitrah manusia, dan menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pencipta paling baik dan Maha Sempurna,maka akan mengantarkan kita mengenal diri sendiri, karena kunci pengenalan kepada Allah SWT, adalah ketika kita mengenal diri sendiri. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Tabik. []


~ Fajar Sumatera, Selasa, 14 Juli 2015

No comments:

Post a Comment