Monday, August 29, 2016

Ungkapan Usang

Oleh Abdullah Al Mas’ud


“Bad news is good news” boleh dibilang sudah sangat usang. Meskipun begitu banyak jurnalis-jurnalis muda masih menjadikan suatu patokan. Berita-berita buruk itu tak berhenti mengisi media massa. Bahkan sekarang ada orang sudah makan anjing. Kalautak percaya pergilah ke Medan. Banyak menjual sate anjing.

Dalam tempo singkat, kini hampir semua orang di dunia juuga sudah bias membaca berita lantaran kemjuan teknologi dan ilmu pngetahuan. Berita-berita di seluruh dunia bisa diketahui secara jelas berikut visualisasinya.  Oleh karena itu tidak mustahil jika berita-berita yang buruk dan yang baik serta berita-berita negatif dan positif kita jumpai tiap hari.


Berita-berita buruk antara lain, rekayasa lalu-lintas oleh Walikota Bandarlampung Herman HN yang selalu bikin macet, perompakan yang kerap mengganggu nelayan. Walikota Diperiksa Kejagung, Korupsi di Diknas yang melibatkan manyan Kepala Dinas. 177 haji terkena kasus passport palsu, demo buruh menuntut hak-haknya, terjadi di mana-mana. Bentrok antara aparat kepolisian dengan pengunjuk rasa, Dan seterusnya dan seterusnya, kalau dipaparkan bisa dalam sebuah buku besar.

Lain lagi dengan berita buruk di Politik, selain ada oknum anggota DPR yang menjadi ”Pelacur Politik” juga ada ”Calo Politik”. Berita-berita buruk itu tentu memalukan bagi Indonesia. Pertanyaannya: Siapa yang harus bertanggung jawab??? Tentu rakyat menjawab: yang bertanggung jawab adalah Pemerintah Pusat dan Daerah. Secara hukum adalah aparat keamanan dan aparat hukum. Ok? []


~ Fajar Sumatera, Senin, 29 Agustus 2016

No comments:

Post a Comment