Monday, August 8, 2016

Lampung Go Internasional

Oleh Rusidi

MASYARAKAT Lampung patut berbangga dengan digelarnya perhelatan Olimpiade 2016 yang pembukaannya dilaksanakan di stadion Maracana, Rio De Janerio, Brasil, Sabtu (6/8/2016). Walaupun hanya berkekuatan 28 atlet pada defile kontingen, kontingen Indonesia  mampu menyedot perhatian mata dunia. Ada yang menarik dari penampilan para duta olahraga Indonesia pada pembukaan Sabtu kemarin, dimana nuansa kebudayaan Lampung begitu kental.

Ternyata kebudayaan Lampung yang diwakili oleh pakaian tradisional seperti Tapis dan mahkota berbentuk Sigers, mampu menghipnotis para atlet maupun kontingen dari berbagai penjuru  dunia. Ajakan ber-selfi-ria atlet Indonesia yang mengenakan pakaian adat Lampung, menjadi trending tersendiri. Bahkan, berkat pakaian tradisional Lampung ini, kontingen Indonesia menjadi yang terbaik.

Selain produk kebudayaan yang menghipnotis para peserta diajang Olimpiade, ternyata Indonesia juga masih harus berterimakasih kepada masyarakat Lampung. Dihari pertama pelaksanaan olahraga terbesar di dunia tersebut, atlet binaan Imron ‘Si Gajah Lampung” Rosadi, Sri Wahyuni mampu meraih medali pertama untuk sang saka merah putih, yaitu medali perak. Walaupun saat ini Sri Wahyuni saat di PON XIX September mendatang akan membela Jawa Barat, namun darah Lampung-nya masih mengalir kental.

Lalu bagaimana kita harus menyikapi semua itu. Tentu sebagai masyarakat Lampung, kita harus bangga dan hormat dengan apa yang telah diraih kontingen Indonesia. Tanpa dirasa, para atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade juga ikut mempromosikan kebudayaan Lampung di arena olahraga. Padahal sebelumnya tidak banyak yang menduga, mengapa harus pakaian tradisional Lampung yang ditonjolkan dengan kolaborasi seragam merah putih dengan reflika lambang Negara burung garuda.

Padahal sebelumnya, kolaborasi tersebut mendapat cibiran dari berbagai pihak karena terlalu norak. Namun di arena olahraga semua itu bisa saja berubah, karena dunia olahraga adalah dunia yang menjunjung sportivitas dan fair play. Artinya, kalau sesuatu itu baik dan bagus memang layak disebut sebagai yang terbaik. Siapapun pelakunya, baik di Lampung, di Indonesia bahkan dipentas dunia sekalipun.

Sebagai pelaku olahraga, keberhasilan pakaian tradisional dan atlet Lampung dipentas Olimpiade harus kita apresiasi secara positif. Begitu juga kita berharap hal ini akan berdampak positif kepada para atlet Lampung yang akan berjuang membela nama baik daerah diajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX September mendatang di Jawa Barat. Masyarakat Lampung berharap kobaran api Olimpiade dapat membakar dan memotivasi spirit dan semangat para atlet Sai Bumi Ruwa Jurai di PON nanti. []


~ Fajar Sumatera, Senin, 8 Agustus 2016

No comments:

Post a Comment