Friday, November 11, 2016

Lampung Jawara Sumatera

Oleh Abdullah Al Mas’ud


MEMBACA tulisan di sebuah website dia sebutkan, gubernur salah menyebut Lampung tertinggi di Sumatera. Padahal tanda disadari yang nulislah yang salah. Sebab tak bisa membca data sehingga tak mampu membedakan antara laju dan petumbuhan ekonomi.

Membaca data itu tidak mudah, sangat membutuhkan kecermatan dan ketelitian serta pengetahuan tentang data itu sendiri. Sebab jika tidak, banyak yang jadi korban, apalagi jika sudah diumumkan di media social, tentu banyak yang dirugikan.


Padahal jelas-jelas pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung dalam dua tahun terakhir sangat mengejutkan karena di atas nasional dan tertinggi di Sumatera. Hal itu tertuang dalam data Badan Pusat Statistik terkini.

Seperti dijelaskan Sekretaris Bappeda Lampung Elvira Umihanni SP MPT,  data pertumbuhan ekonomi triwulanan Provinsi Lampung, pada triwulan II Tahun 2016 sebesar 4.33 persen (q to q), ini merupakan pertumbuhan tertinggi di wilayah Sumatera. Demikian pula pertumbuhan ekonomi triwulanan pada triwulan I tahun 2016 sebesar 6.51 persen (q to q), yang  juga merupakan pertumbuhan tertinggi se-Sumatera.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tertinggi se-Sumatera. Dasarnya sudah jelas data pertumbuhan ekonomi Triwulan I dan Triwulan II Tahun 2016 (q to q).  Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi Lampung (y to y) selalu di atas Nasional selama dua tahun terakhir atau sejak tahun 2015.

Begitu juga dengan, target capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tahun 2016 sebesar 6.35 - 6.5 persen, maksudnya adalah target capaian tersebut merupakan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2015 hingga 2019 yang disusun pada tahun 2014. Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global, nasional, dan lokal.

Dalam perkembangannya, target tersebut disesuaikan kembali sebagaimana tertera dalam dokumen Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2016 menjadi sebesar 5.2 - 5.5 persen.

Nah, itu paparan dari Bappeda dan data itu valid. Jadi janganlaah sesumbar dan terburu-vuru menyimpulkan kesalahan. Apalagi sebagai gubernur tentu mustahil salah soal data. []


~ Fajar Sumatera, Jumat, 11 November 2016

No comments:

Post a Comment