Monday, July 11, 2016

Waspada Smartphone

Oleh Abdullah Al Mas’ud


DUNIA tidak selebar kelor, kini tak berlaku lagi. Seiring dengan kemajuan teknologi, kini dunia benar-benar selebar daun kelor. Tinggal sentuh pakai telunjuk di android atau smartphone, mau apa saja langsung muncul. Mau melihat kejadian di Ameriksa, Inggris, bahkan di Jawa sekalipun langsung muncul.

Teknologi Informasi kian begitu cepat melanda Lampung bahkan dunia. Perkembangannya begitu cepat. Dari mulai telepon ontel sampai handphone, dari mulai Telegram hingga Internet telah merubah cara hidup dan budaya rakyat Indonesia. Bahkan dimana-mana, kini pasti ada saja orang yang memainkan android.

Kondisi itu telah mengubah kebiasaan orang Lampung. Yang tadinya gemar mendengar radio, membaca buku, dan menonton televisi, kini gemar memainkan HP.

Google atau mozila bahkan website lainnya telah mengisi HP.  Bahkan beragam macam budaya asing memasuki ruang-ruang dan kamar-kamar anak-anak remaja kita tanpa permisi, salah satunya sebut saja  Facebook.  Internet maupun HP, SMS, yang berisi ilmu pengetahun yang sifatnya positif maupun hal-hal yang sifatnya pornografi tanpa bisa dibendung lagi.

Hanya beberapa dekade saja perubahan terjadi. Misalnya tahun 1980 saat masih abad 20, begitu memasuki abad 21 telah berubah besar lewat teknologi. Tidak mustahil penggunaan Internet juga mulai meningkat di tiap negara. Di Indonesia saja pelanggan dan pengguna Internet hampir 100 juta orang.

Dai pembahasan ini, ada yang perlu ditakutkan, yakni budaya asing yang mengancam bangsa kita. Ketahanan Budaya kita agar tidak runtuh dan tidak jebol.

Berbeda dengan negara-negara yang tidak siap dengan perkembangan teknologi, di antaranya China. Dengan caranya sendiri telah melarang menggunakan teknologi informasi yang tidak sesuai dengan budayanya.
.
Atas dasar itu juga, Indonesia menjadi incara pengusaha komunikasi dunia karena Indonesia merupakan pasar empuk dengan 200 juta penduduk. Untuk itu tidak jarang pengusaha-pengusaha yang bergerak dalam bidang teknologi telekomunikasi mengeruk keuntungan yang tidak sedikit, memanfaatkan momentum tersebut.

Contoh: sekarang dari Presiden hingga petani dan pemulung menggunakan HP. Bahkan rakyat kecil di desa-desapun menggunakannya tanpa memperhitungkan untung ruginya. Yang dilihat hanya untungnya. Karena memegang HP bisa bikin dunia selebar daun kelor.

Oleh karena itu di Indonesia agar pengusaha-pengusaha di bidang jasa teknologi telekomunikasi dapat memilah dan memilih hal yang baik bagi bangsa dan menyingkirkan hal yang buruk bagi kepentingan negara.

Sebetulnya kalau informasi digunakan untuk hal yang baik guna mengembangkan ilmu pengetahuan, maka akan bermanfaat bagi masyarakat. Namun, jika sebaliknya tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa kita, lebih-lebih lagi jika informasi digunakan untuk ”menghasut” serta menyesatkan dan menjadi provokator.

Sebaiknya, berhati-hatilan menggengam dunia. Pilihlah menu-menu dengan materi yang bermanfaat untukkita, Dan bagi para orang tua, juga sebaiknya mengawasi anak-anaknya dalam membuka materi di HP. []


~ Fajar Sumatera, Senin, 11 Juli 2016

No comments:

Post a Comment