Tuesday, June 14, 2016

Puasa dan Sepak Bola

Oleh Rusidi

BULAN Suci Ramadan adalah bulannya bagi umat Islam untuk menunaikan Rukun Islam yang ketiga, berpuasa di bulan Ramadan.  Di bulan inilah seluruh umat muslim di dunia untuk khusyu dalam menjalankan perintah Allah Swt dengan atau tanpa terkecuali. Di bulan ini juga seluruh umat muslim berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan, baik itu sesama umat muslim maupun dengan pemeluk agama lain.

Ada yang menarik daripada pelakanaan Ramadan tahun inilah bertepatan dengan pelaksanaan pesta sepak bola di dua Benua yaitu Eropa (Piala Eropa) dan Amerika (Copa Amerika). Dalam beberapa tahun terakhir, setiap memasuki bulan suci Ramadan selalu dibarengi dengan pelaksanaan pesta akbar sepakbola tersebut. Tentu ini menjadi catatan tersendiri bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia, mana yang harus menjadi prioritas.  

Di satu sisi, kita berharap umat muslim jangan sampai terganggu dalam menjalankan ibadah puasanya. Walaupun disatu sisi, pesta sepakbola juga merupakan tontonan dan hiburan bagi siapa saja yang menggemari olahraga permainan tersebut. Karena sepanjang hari, seluruh penggemar sepakbola disuguhkan dengan pertandingan yang disiarkan langsung sejak pagi, malam hingga dini hari.

Padahal dalam menjalankan ibadah puasa, seluruh umat muslim dituntut untuk selalu sehat wal afiat dan kondisi kesehatan yang baik. Saat waktunya istirahat, seharusnya kita istirahat secukupnya untuk menghimpun tenaga dan pikiran serta menjaga kesehatan. Bukan sebaliknya, waktunya istirahat kita pergunakan untuk memfosir dengan menonton siaran langsung hingga lupa dengan waktu istirahatnya.

Sebagai umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa, seharusnya dapat memanej kapan waktu istirahat, kapan waktu menonton sepakbola. Sehingga ajang piala Eropa dan Amerika hanya sebagai hiburan sesaat. Lebih baik waktu dipergunakan untuk melakukan ibadah yang lebih penting dan bermanfaat seperti membaca Al-Quran, berzikir dan sebagainya. Jadikan sepakbola hanya sebagai tontonan alternative dan hiburan semata dan tidak menjadi keharusan atau kewajiban. []


~ Fajar Sumatera, Selasa, 14 Juni 2016

No comments:

Post a Comment