Tuesday, May 26, 2015

Ronda

Oleh Deni Kurniawan


PERKARA begal dan perampokan di Lampung kian menakutkan masyarakat lantaran terus meningkat. Kini, masyarakat terus mengantisipasi pergerakan para penjahat sadis itu dengan mewajibkan jaga malam alias ronda. Bahkan, Pemerintah Kota menginstruksikan masyarakat untuk menerapkan ronda dengan musyawarah, mulai jadwal ronda sampai mekanisme sanksi jika ada yg berhalangan.

Pertaanyaannya, di mana peran negara (pemerintah kota) dalam menjaga keamanan dan keselamatan warganya? Kemana pajak yg telah dibayarkan warga sehingga warga harus menjaga dirinya dalam menjaga keamanan dan keselamtan? Atau ini akal akalan Walikota sebagai seorang Petahana dalam keikutsertaannya di Pemilihan Kepala Daerah di Desember nanti?

"Ah... sudahlah. Ronda ini paling bertahan sampai Llebaran," teriak Salman salah seorang warga menengahi perdebatan yang terjadi. Guntur, warga lainnya pun menimpali, "Adanya ronda ini kan keuntungan buat bapak bapak kongkow di gardu agar bisa sering keluar malam dan main leng", ujar Guntur dan ditimpali gelak tawa warga lainnya.

Ya... itulah dinamika yang terjadi belakangan ini di hampir setiap RT yang ada di lingkungan Bandarlampung. Semoga ini bukan sekedar akal-akalan. Karena ada waktu yang harus terlewati dari para peserta ronda, yaitu kehangatan malam di tempat tidur. Ayo ayo... ronda ronda. []


~ Fajar Sumatera, Selasa, 26 Mei 2016

No comments:

Post a Comment