Wednesday, May 27, 2015

Orang Hilang

Oleh Riko Firmansyah


KREPI (14) terkesan tak menghiraukan bapaknya, Tagulu (45), yang tak pulang lima bulan. “Biar saja tak pulang. Barang kali mati,” ujar pemuda berlogat Makasar.

Tagulu tak kembali sejak mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap jenis bagan di perairan sekitar Pulau Legundi, Pesawaran.

Rekannya sesama nelayan mengatakan bahwa dia hilang termasuk bagannya, ketika itu.

Setelah menunggu hingga satu minggu keluarga Tagulu menggelar tahlilan--- menyiratkan keluarganya ikhlas.

Hilangnya nelayan tersebut, sepertinya tidak membuat geger perkampungan nelayan di wilayah Padangcermin, Pesawaran tersebut. Biasa saja. Tanpa ada laporan polisi, tim SAR. Bahkan kepala desa mereka pun tidak tahu.

Ternyata hilangnya nelayan di perairan Teluk Lampung sudah dianggap lumrah, bagi komunitas mereka. “Ibu saya sudah kawin lagi dengan sepupu bapak saya,” kata Krepi.

Dan, kehidupan keluarga tersebut berjalan normal kembali.
Tapi, tidak bagi keluarga Fabian Jaya. Hilangnya Kepala Biro Pesawaran Koran salah satu media menghiasi pemberitaan di sejumlah media, baru-baru ini.  Polisi, anggota keluarga, dan sanak familinya masih gencar mencari keberadaan yang bersangkutan.

Fabian pergi dari rumah untuk mengunjungi pameran batu akik, sejak itu dia tak kembali ke rumah.

“Banyak faktor yang menyebabkan dia tak pulang,” ujar Minak Tab, menanggapi.

Sebenarnya mudah mencari tahu keberadaan orang yang hilang di darat. “Tanyakan saja pada istrinya. Dia orang yang paling dekat,” ujar Minak Tab, seraya nyuruput kopi.

“Tapi kalau hilang di laut, seperti Tagulu, sulit dicari. Itu hilangnya absolute,” ujar Minak Tab, sambil membersihkan butiran kopi di mulutnya.

Bisa saja Tagulu, memang benar mati atau bahkan tengah berada di Australia. “Siapa tahu. Hanya tuhan yang tahu. Eh, itu kopinya diminum. Kalau dingin sudah tak enak rasanya,” ujar Minak Tab. []


~ Fajar Sumatera, Rabu, 27 Mei 2016

No comments:

Post a Comment