Friday, May 22, 2015

Uniknya Olahraga

Oleh Rusidi

JUARA itu dilahirkan. Sebuah kalimat bijak yang sering digembar-gemborkan insan olahraga. Menyimak makna dari kalimat tersebut, tentu tidak salah dan ada benarnya. Karena ada seseorang memang dilahirkan untuk menjadi juara, namun prosentasenya sangatlah kecil.

Seiring dengan perkembangan zaman terutama dalam ilmu keolahragaan, tidak dapat dipungkiri semakin menyurutnya kata-kata atau kalimat sakti ‘juara itu dilahirkan’. Muncullah kalimat yang lebih bijak: juara itu bisa dibentuk. Artinya, seorang calon juara dapat didesain sedini mungkin atau bahkan pada saat masih dalam kandungan. Selanjutnya dibentuk melalui program yang ketat dan berkesinambungan.

Jadi tidak mengherankan bila dikancah olahraga dunia selain munculnya juara karena dilahirkan juga makin banyak hadir juara-juara yang memang dibentuk sejak awal. Dibeberapa negara yang maju seperti Rusia, Jerman Timur (sebelum bersatu dengan Jerman Barat menjadi Jerman) dan China memiliki program dengan ditunjang dengan teknologi tinggi mampu memunculkan juara-juara kaliber dunia lewat prinsip juara itu dibentuk.

Bagaimana dengan dunia olahraga di Lampung. Memang ada beberapa cabang olahraga yang masih memakai istilah ‘juara itu dilahirkan’ dan ada yang menggunakan kalimat ‘juara itu bisa dibentuk’. Istilah kedua-duanya-lah yang tampaknya dipergunakan Imron ‘Gajah Lampung’ Rosadi. Kecerdikan Imron Rosadi meramu kedua istilah itulah yang menjadikannya sebagai sosok yang ‘Unik’. Berkat tangan dingin dan disiplin beliaulah lahir atlet-atlet dengan prestasi dunia yang mengharumkan nama Lampung khususnya dan Indonesia secara umum.

Imron dapat dikatakan sebagai sosok yang otodidak, namun dirinya tetap mengedepankan ilmu keolahragaan maupun disiplin ilmu lainnya. Hal ini dapat dilihat bagaimana saat ia melakukan penyeleksian bagi calon seorang atlet. Bahkan pernah suatu ketika diadakan pantauan dan seleksi yang diikuti hampir 1000 sisa SD, hanya ada 6 orang yang dianggap memiliki bakat dan siap dibentuk untuk menjadi juara.

Berkaca dan belajar dari perkembangan pesat olahraga ditingkat dunia itulah, Lampung perlu melakukan perubahan paradigma dalam pembinaan olahraga. Selama ini insan olahraga Lampung masih terlena dengan paradigma juara itu dilahirkan sehingga perkembangan prestasi olahraga Lampung sedikit tertinggal. Bukan hanya ditingkat nasional  bahkan di  tingkat regional Sumatera. Solusinya ada ditangan pengurus KONI dan cabor.


~ Fajar Sumatera, Jumat, 22 Mei 2015

No comments:

Post a Comment